Bapak Ignatius Jonan,
CEO PT KAI yang sedang terlelap tidur di sebuah bangku ekonomi dengan masih
memakai seragam dinas miliknya.
Berikut berita
selengkapnya, dikutip dari Merdeka.com
***
MERDEKA.COM. Foto Direktur PT KAI, Ignatius Jonan terlelap
tidur dalam Kereta Api ekonomi menyebar di laman media sosial. Menurut anak
buahnya di PT KAI, dia sejak tanggal 20 Juli, sampai saat ini paling tidak
hampir 15 hari, dia masih belum pulang ke rumah demi memantau arus mudik dan
balik.
Saat berada di KA ekonomi Panatara tujuan Malang-Surabaya, Jonan sangat menikmati tidurnya setelah melihat kesiapan arus balik, dipo dan stasiun di Kota Malang, Jawa Timur. "Sekarang kami ada di Semarang, baru H+10 lepas piket, ini diperpanjang," ujar Juru Bicara PT KAI, Sugeng Priyono yang selama ini menemani Jonan keliling melihat kesiapan angkutan lebaran, pada merdeka.com, Senin (4/8).
Dia mengatakan foto itu diambil oleh Pengamat Kebijakan Publik Pambagio, pada 31 Agustus lalu. Dirinya, dan Jonan tidak tahu kalau saat ini foto dirutnya yang kelelahan menyebar di media sosial bahkan jadi bahan tulisan Menteri BUMN, Dahlan Iskan, hari ini.
"Pak Jonan itu, memantau arus mudik hanya membawa baju seragam PT KAI 4 biji. Tidak bawa koper yang isinya macam-macam. Poto itu sempat diperlihatkan pada beliau, dia hanya tersenyum saja." katanya.
Sugeng mengatakan Jonan berharap, KA Ekonomi yang bersih bisa menjadi tempat istirahat saat masyarakat menggunakannya. Karena, kalau KA nyaman dan bersih, tidur pun bisa nyenyak ."Dia tidur hampir satu jam, dari Lawang sampai Sidoarjo. Kami tidak berani membangunkannya karena sangat kelelahan kurang istirahat, saya setiap hari mendampinginya, kami berdua, sisanya teman-teman daerah," katanya.
Sebelum tertidur, kata Sugeng, bosnya tersebut melakukan pantau terhadap keberadaan penumpang dan menanyakan kondisi mereka. Bahkan, kami berharap penumpang lainya tidak tahu bahwa yang tidur meringkuk tersebut adalah Ceo PT KAI. "Beliau itu tidak pernah menyalahkan anak buah, kalau ada yang kurang, yang salah ya pimpinannya," ujarnya.
Foto Jonan sedang tidur di gerbong KA ekonomi karena kelelahan setelah berhari-hari memantau Posko Angkutan Lebaran beredar di grup facebook KRL mania. Jonan yang masih berseragam lengkap tidur meringkuk di bangku penumpang beralaskan sweeternya. Jonan tidur pulas tanpa melepas kaos kakinya. Dia tidur seakan tak peduli dengan image 'dirut' yang disandangnya, mungkin saat itu yang dia perlukan hanya istirahat.
Saat berada di KA ekonomi Panatara tujuan Malang-Surabaya, Jonan sangat menikmati tidurnya setelah melihat kesiapan arus balik, dipo dan stasiun di Kota Malang, Jawa Timur. "Sekarang kami ada di Semarang, baru H+10 lepas piket, ini diperpanjang," ujar Juru Bicara PT KAI, Sugeng Priyono yang selama ini menemani Jonan keliling melihat kesiapan angkutan lebaran, pada merdeka.com, Senin (4/8).
Dia mengatakan foto itu diambil oleh Pengamat Kebijakan Publik Pambagio, pada 31 Agustus lalu. Dirinya, dan Jonan tidak tahu kalau saat ini foto dirutnya yang kelelahan menyebar di media sosial bahkan jadi bahan tulisan Menteri BUMN, Dahlan Iskan, hari ini.
"Pak Jonan itu, memantau arus mudik hanya membawa baju seragam PT KAI 4 biji. Tidak bawa koper yang isinya macam-macam. Poto itu sempat diperlihatkan pada beliau, dia hanya tersenyum saja." katanya.
Sugeng mengatakan Jonan berharap, KA Ekonomi yang bersih bisa menjadi tempat istirahat saat masyarakat menggunakannya. Karena, kalau KA nyaman dan bersih, tidur pun bisa nyenyak ."Dia tidur hampir satu jam, dari Lawang sampai Sidoarjo. Kami tidak berani membangunkannya karena sangat kelelahan kurang istirahat, saya setiap hari mendampinginya, kami berdua, sisanya teman-teman daerah," katanya.
Sebelum tertidur, kata Sugeng, bosnya tersebut melakukan pantau terhadap keberadaan penumpang dan menanyakan kondisi mereka. Bahkan, kami berharap penumpang lainya tidak tahu bahwa yang tidur meringkuk tersebut adalah Ceo PT KAI. "Beliau itu tidak pernah menyalahkan anak buah, kalau ada yang kurang, yang salah ya pimpinannya," ujarnya.
Foto Jonan sedang tidur di gerbong KA ekonomi karena kelelahan setelah berhari-hari memantau Posko Angkutan Lebaran beredar di grup facebook KRL mania. Jonan yang masih berseragam lengkap tidur meringkuk di bangku penumpang beralaskan sweeternya. Jonan tidur pulas tanpa melepas kaos kakinya. Dia tidur seakan tak peduli dengan image 'dirut' yang disandangnya, mungkin saat itu yang dia perlukan hanya istirahat.
***
Mungkin dua hal kontradiktif pertama yang anda fikirkan
adalah pencitraan dan kerja keras. Kenapa pencitraan saya sebut pertama? Karena
kebanyakan dari kita sudah teracuni isu negatif media yang penuh curiga dan
buruk sangka. Sehingga menutupi kerja keras yang benar-benar beliau lakukan.
Bosan bagi saya membahas dua hal tersebut. Saya lebih suka
memandang terhadap sisi nilai moral agama yang terkandung di dalamnya. Mungkin
karena momentum pemberitaan yang bertepatan dengan hari raya Iedul Fitri atau
lebaran. Dan disaat yang bersamaan, CEO PT KAI tahun 2014 bapak Ignatius Jonan,
adalah seorang Katholik.
Sikap beliau yang membuat saya terharu ialah kemauannya
untuk terjun langsung memantau, mengawasi dan mengurus kereta api, salah satu
model transportasi umum favorit masyarakat saat mudik ke kampung halaman. Bapak
Jonan selama lebih dari dua minggu “menetap” di kereta. Ia menguras tenaga dan
fokus untuk melancarkan arus mudik dan arus balik lebaran.
Dilain sisi ia tidak bercengkerama dengan keluarga untuk beberapa
hari lamanya, disisi lain berjuta umat muslim berlebaran dengan senang hati di
kampung halaman. Sedikit banyak, kenyamanan kereta api mempengaruhi suasana
lebaran (bagi mereka yang mudik naik kereta). Kalau saja pelayanan PT KAI jelek,
mungkin saja balik kampung ikut membawa perasaan dongkol.
Secara tersirat, bapak Jonan telah menunjukkan sikap
bagaimana seharusnya kita ber-bhinneka. Bekerja keras penuh dedikasi sesuai
bidang yang kita tekuni. Turut serta membahagiakan saudara sebangsa yang sedang
merayakan hari raya penuh suka cita di kampung halaman. Sekalipun ia harus
berpisah jauh dari keluarga. Padahal mudah bagi seorang direktur utama untuk
istirahat dan berkumpul bersama keluarga. Namun, bapak Ignatius Jonan memilih
untuk terjun langsung mengurus kereta api. Dengan harapan arus mudik dan arus
balik tahun ini lancar, aman dan nyaman.
Mungkin saya berharap, suatu saat di hari raya umat agama
lain di Indonesia, akan ada kisah hampir serupa. Seorang yang ahli dibidangnya,
bekerja keras penuh dedikasi. Dan disaat yang bersamaan, secara tersirat ia telah
membantu memperlancar mereka yang sedang merayakan hari raya.
0 comments:
Post a Comment