“geofis,,geofis,,”
tulis salah satu teman di grup
jejaring sosial WhatsAp milik angkatan, Geodet 2010, pukul 13.16 hari ini, senin,
3 februari 2014. Yang lain langsung bersahutan, “geofis uda keluar?”,”cek SIA”,“semoga
beruntung”.
Tiba-tiba,
perasaan enggak enak yang aku rasa beberapa hari belakangan perlahan mulai menghilang.
Entah mengapa. Mendadak jadi orang bingung. Harus gimana? senang atau sedih,
atau mungkin biasa aja, mau liat atau enggak. Serba salah.
Ya mau nggak
mau harus lihat, apapun hasilnya. Bismillah, ku ketik alamat SIA di kolom Link address Google Chrome. Ku masukkan ID dan password, dan kulihat nilai KHS semester ini.
Teeereeeettt.teettt.
teettttt.
Telur yang
selama ini aku jaga akhirnya dipecahkan juga oleh babi hijau serial Angry Bird.
Perasaanku aneh. Sekarang baru aku sadari, bagaimana rasanya mendapat nilai D
itu. Sediiiih bingit tentunya. Kalau di umpamakan, begini analoginya.
Kalian tau
kisah David and Goliath?. Saat ini, bagiku Goliath tidak lebih menakutkan
daripada Geofis. Geofis itu lebih besar, hitam dan kasar. Tentu David akan
berfikir dua kali jika masih saja memakai ketapel untuk melawan-nya.
Kalian tau Raja
Ozai? Raja api dalam serial avatar. Ketahuilah, mereka hanya mengacaukan tiga
elemen lainnya, udara, air dan bumi, sedang Geofis mengacau semua elemen masa
depanku, mulai dari rencana wisuda tahun 2014, lebaran bergelar sarjana, sampai
achievement pribadi yang Cleanshet dari
nilai D.
Kalian tau
Soekarno?. Dulu, dia hanya ingin meng-“ganyang” Malaysia, dan itupun tak jadi
ia lakukan. Tetapi Geofis, ia telah meng-“ganyang” rencana skripsi-ku di tahun
ini. Dia lebih berbahaya dari konspirasi negara boneka Malaysia di periode 60an.
Kalian tau
Hitler? Masih beruntung Geofis hidup di zaman sekarang, jika ia hidup di zaman
Hitler, pasti dia sudah diburu sama tentara Nazi Jerman. Karena Geofis jauh
lebih berbahaya daripada Yahudi. Bagi saya Anti-Geofis itu lebih penting
daripada Anti-Semit.
Spesies Baru |
Seperti
itu-lah Geofis. Salah satu spesies yang baru beberapa tahun ini ditemukan. Dan
baru tahun ini teridentifikasi sebagai mata kuliah wajib di prodi Geodesi Undip.
Nama ilmiah dari spesies ini belum bisa ditentukan, masih menunggu penelitian lanjut
di laboratorium ITB dan IPB. Yang jelas, dia adalah spesies pemakan masa depan.
Statistik di
hasil akhir nilai Geofis, kaum reguler 1 menunjukkan, setidaknya ada 11 anak
yang mendapat nilai D (13.41%). Dan 31 (37.8%) anak mendapat nilai C. Sisanya B
dan sedikit A. Dari reguler 2 tak jauh beda, 4 orang memperoleh nilai D. Dan yang mendapat nilai C
mencapai 28 orang, atau sekitar 60.87% dari total mahasiswa. Hanya 4 orang
bernilai A dan 9 orang bernilai B.
Sejauh ini,
semua sks sudah aku ambil. Sejauh itupula, hanya Geofis yang berhuruf D di kolom
nilai. Bukan-nya apa-apa, hanya saja ini terjadi di semester ketujuh dan di
saat aku sudah mempersiapkan segala sesuatu tentang seminar proposal. Jadi, mau
nggak mau harus memperbaiki nilai D tersebut di semester sembilan.
Dan syarat sidang
akhir adalah terpenuhinya semua nilai sks (tanpa ada nilai D). Asumsi terbaik
adalah Geofis aku mendapat nilai C dan nilai keluar bulan januari 2015. Aku
masih harus menunggu jadwal sidang akhir baru kemudian wisuda.
Jadi, wisuda
bulan april tahun depan adalah jalan yang paling baik. Padahal, semester
delapan sudah tak ada sks, pun semester 9 hanya Geofis dan TA. Sungguh, satu
tahun yang berat. Mau ngapain kalau satu tahun nganggur? Masuk Momentum lagi? Owhh
God.
Apalagi IPK kurasa
sudah cukup, hanya dua matakuliah yang masih dapat C, dan itupun tak akan aku
perbaiki karena bukan ilmu inti Geodesi dan yang satu lagi sudah pernah aku
perbaiki. Walau tetep dapet C, setidak-nya ilmu yang bapak Chulaemi sampaikan sudah
mampu aku cerna.
***
Ada beberapa
kata yang cukup miris jika aku bayangkan, begini cerita-nya.
Di kos 7D.
Saat pagi mulai menyingsing, Aku mengetok pintu rumah bapak Kos, “Pak , ini
uang bulanan sampai april 2015 ya pak, saya nggak jadi wisuda tahun ini, hehe”
walau agak tertawa, tapi sebenernya sedih juga. -_-.
Di kampus,
ruang B.301. Saat kuliah Geofis kedua kali-nya, di bulan September 2014.
Seorang anak 2011 berbicara dalam hati, “Ya Allah, semoga aku Geofis dapat
nilai A. Aku nggak mau kayak mas 2010 yang keriting itu, jangan sampai diriku kuliah Geofis lagi tahun depan. Aamiin.”. What the ....
***
Apa mau
dikata. Nasi sudah menjadi bubur. Faktanya, hanya di FTV sebuah nilai D bisa
berubah jadi A. Udah gitu, mahasiswi-nya langsung jadian sama dosen. Bukan
bukan, aku bukan penikmat roman khayal murahan, aku masih manusia realistik,
sedikit lebih pintar di atas FTV.
Sekarang,
hanya solusi yang harus aku fikirkan. Pertama, tentu kepada diriku sendiri.
Sibuk? itu bukan alasan, toh kalau itu sebuah alasan, itu hanya untuk
pecundang, bukan untuk seorang petarung. Kerja lebih keras lagi! pastinya.
Nilai jelek adalah buah dari apa yang kita usahakan, kalau jelek, berarti
kurang persiapan.
Kedua,
tanggung jawab kepada orang tua dan keluarga. Mau nggak mau harus menundukkan
badan ketika pulang kampung. Sebuah kesalahan pasti berbuntut kekecewaan. Walau
aku yakin, pasti mereka akan terus mendukungku, namun nurani terasa berat
ketika harus mengecewakan mereka.
Maaf ya Pak,
Bu, Dek, Semua-nya. Ya sekarang tinggal ngejalanin apa yang uda terjadi. Kalau
kata Amri, setiap pilihan itu pasti ada konsekuensi-nya. Bener banget bos
Unique Loundry ini, mungkin ini konsekuensi dari apa yang aku pilih di semester
lalu.
Sebuah
nasihat dari Indra, sesaat setelah tau kabar buruk Geofis, “semangat ya tun.
yang penting, satu tahun kedepan kamu isi dengan berbagai hal yang bermanfaat.
bahkan yang lebih besar dari TA sekalipun. Semangat semangat.”
Aku hanya
bisa berkata, “Siaappp!”
Harapan Baru...
11 comments:
semangattt sentunnn
tunjukan petisimu
iya fin,
Sediiih bingit dapet nilai D
Semangat brader! :D
*nb: Itu cleanshetnya kurang 'e' sebiji. Cleansheet. :)
Haha,
Semangat wid, kita bisa, moga aja lancar
Lu lolos ya wid?
yang penting sudah berusaha
mungkin jalannya seperti ini
:D
Aamiin Fin, mohon do'anya aja yaa
semua pasti ada hikmahnya brader, semua orang pernah menjalani sesuatu yang tidak mau dijalaninya, percayalah! pesan buat mu "bisa saja manusia berbuat tidak adil kepadamu, akan tetapi Allah Yang Maha Adil selalu memperlakukan yang adil atas kamu" :) beri kami sesuatu yang terbaik!
yang penting kamu hebat bikin dosen2 pada rapat masalah geofis :*
iya sih mas, bener banget. hehe. makasi masukan-nya. sukses buat anda!
haha, iya itu uda prestasi ta. dari pada nggak pernah buat sensasi, hehe
Post a Comment