Malam ini masih di Tembalang. Biar-pun uda selesai ujian dan memasuki masa liburan, Tembalang masih sayang untuk di tinggalkan. KKN uda lewat. Tinggal berleha sejenak sebelum memikirkan tugas akhir. Do'ain aja cepet dapet inovasi judul skripsi. Aamiin.
Masih sedikit pusing, iseng aja buka FB. Kebeneran Adib lagi online. Adib temenku satu kampus, dia tergolong anak yang pinter dan paham ilmu agama. Bersyukur ia dilahirin di keluarga islami. Salah satu yang aku kagumi adalah kakeknya. Semoga Allah memberi rahmat kepada beliau.
Sesaat sebelum meninggal. Kakek Adib berwasiat, jual saja harta warisan untuk biaya umrah beberapa cucu-nya. Sontak aku terharu mendengar cerita Adib. Butuh pemahaman ilmu mendalam dan kebesaran hati seseorang untuk mengambil keputusan semulia itu.
Adib salah satu cucu yang beruntung. Februari ia berangkat umrah ke Mekkah sebagai seorang mushafir. Berharap menambah nilai spiritualitas untuk bekal hidup di dunia fana. Bekal berharga atas jasa sang kakek. Hebat kakekmu dib.
Kun Faya Kun. Kalau Allah iya, ya bakalan kejadian. Mungkin sekarang belum ada rezeki, niat belum bulat persis, ilmu belum cukup, namun keinginan tetap ada. Siapa sih yang nggak pengen ke tanah suci?. Setiap muslim pasti memimpikan-nya.
Langkah pasti baru sebatas nitip do'a, moga aja suatu saat bisa menyusul ke tanah suci seperti Adib. Ingin berkunjung ke tanah dimana Dajjal tak mampu menembus, dimana manusia berpusat, dimana Ibrahim membawa agama Tauhid, dan Allah berjanji sebagai kota aman dalam surah At-Tin.
Aamiin. Semoga Allah mendengar Do'a kita.
Do'a untukmu dib, semoga sukses sebagai seorang mushafir. Kembali seperti seorang imam syafi'i atau ibnu batuta, bukan dengan oleh-oleh, tetapi ilmu dan diri yang jauh lebih baik. Inget, masyarakat masih butuh banyak perbaikan, kamu salah satu yang aku rasa mampu merubah. Yakin.
Masih sedikit pusing, iseng aja buka FB. Kebeneran Adib lagi online. Adib temenku satu kampus, dia tergolong anak yang pinter dan paham ilmu agama. Bersyukur ia dilahirin di keluarga islami. Salah satu yang aku kagumi adalah kakeknya. Semoga Allah memberi rahmat kepada beliau.
Buya Hamka |
Adib salah satu cucu yang beruntung. Februari ia berangkat umrah ke Mekkah sebagai seorang mushafir. Berharap menambah nilai spiritualitas untuk bekal hidup di dunia fana. Bekal berharga atas jasa sang kakek. Hebat kakekmu dib.
Kun Faya Kun. Kalau Allah iya, ya bakalan kejadian. Mungkin sekarang belum ada rezeki, niat belum bulat persis, ilmu belum cukup, namun keinginan tetap ada. Siapa sih yang nggak pengen ke tanah suci?. Setiap muslim pasti memimpikan-nya.
Langkah pasti baru sebatas nitip do'a, moga aja suatu saat bisa menyusul ke tanah suci seperti Adib. Ingin berkunjung ke tanah dimana Dajjal tak mampu menembus, dimana manusia berpusat, dimana Ibrahim membawa agama Tauhid, dan Allah berjanji sebagai kota aman dalam surah At-Tin.
Aamiin. Semoga Allah mendengar Do'a kita.
Do'a untukmu dib, semoga sukses sebagai seorang mushafir. Kembali seperti seorang imam syafi'i atau ibnu batuta, bukan dengan oleh-oleh, tetapi ilmu dan diri yang jauh lebih baik. Inget, masyarakat masih butuh banyak perbaikan, kamu salah satu yang aku rasa mampu merubah. Yakin.
0 comments:
Post a Comment