Pak Ciptono Kepala Sekolah SLB Semarang |
Kamis, 9 Januari 2014, ada sebuah
pesan di facebook. “besok jam 8 mlm nonton
kick andy ya. Ada pak ciptono dan temen-temen dari SLB Semarang lho. Sukses.”
pesan singkat dari Wury. Seorang temanku yang memiliki kebutuhan khusus.
Dia seorang tuna rungu. Pertama
kali kita bertemu pada bulan desember 2012 di aula gedung Bank Indonesia kawasan
simpang lima, saat itu dia duduk di bangku SMA LB Semarang. Kala itu dia turut
serta dengan pak Ciptono dan anak didiknya yang lain untuk memberikan ispirasi
kepada kami, saat itu kami sebagai penerima beasiswa Bank BI.
Dan hari ini, jum’at tanggal 10
Januari 2014, aku kembali menyaksikan mereka di layar kaca metro tv. Di acara
kick Andy, satu dari sedikit program televisi yang bermutu. Saran buat anda
yang ingin cerdas bermedia.
Aku dan Rawkee |
Perasaanku dibawa ke 13 bulan yang lalu.
Saat aku mengajukan diri untuk dilukis oleh Rawkee, seorang tunarungu yang
berbakat dalam menggambar. Foto profil di blog ku ini adalah hasil tangan-nya.
Pagi itu aku dibuat terperanjat.
Aku disadarkan oleh pak Ciptono, bagaimana seharus-nya memperlakukan mereka
yang terlahir istimewa. Dia selalu mengingatkan, bahwa mereka bukan suatu beban
ataupun produk gagal, tetapi mereka-lah sumber inspirasi bagi seluruh manusia.
Benar. Ketika kita mengeluh tentang
hal kecil, kenapa kulit agak hitam! Hidung kurang mancung! Badan kurang
tinggi!. Lihatlah, mereka tak mengeluh sama sekali. Hanya ada senyum dan
semangat didalam hati mereka. Astaghfirullah, jadi malu sendiri jika masih
mengeluh.
Kharisma |
Diantara mereka ada yang bernama
Kharisma, seorang anak autis yang memiliki kemampuan luar biasa. Ia percaya
diri, memiliki ingatan yang tajam, serta mampu bernyanyi. Bahkan ia memiliki
sebuah band yang semua personel-nya adalah anak autis. Beberapa rekor muri
berhasi mereka pecahkan.
Memang benar mereka memiliki
kebutuhan khusus, dan sudah selayak-nya kita mem
perlakukan mereka dengan
spesial pula. Kembangkan bakat dan kemauan mereka, asalkan tidak sampai dipaksakan.
Jangan sampai kita mengucilkan mereka karena kekurangan-nya. Karena saat ini
banyak anak berkebutuhan khusus yang terjebak di jalanan dan bahkan di rumah
sakit jiwa.
Jika mereka diperhatikan dan diberikan
ketrampilan, maka hasilnya akan seperti yang sudah dilakukan oleh SLB Semarang.
Mereka memiliki sebuah toko yang menjual batik cipratan, aksesoris, lukisan dan beberapa
produk anak-anak SLB lainnya.
Sempat terbersit fikiran untuk
berkunjung lagi ke surga pak Ciptono di Meteseh, Tembalang. Deket dari kampus
UNDIP kok, hanya 15 menit, tinggal ikutin jalan sigar bencah. Sampai kita
menemukan sebuah pasar dan ambil jalur ke kiri menuju sendang mulyo, lurus
terus, sebelum tikungan kita akan menjumpai sekolah inspirasi tersebut.
Tifa, Aku, Wury |
Ingin rasanya berinteraksi kembali
dengan mereka, dengan Kharisma akan ku tanya plat nomor Bengkulu apa? 14
agustus tahun 2010 jatuh pada hari apa?, tentu dia masih ingat, Belajar
menggambar bersama Rawkee. Atau bertemu Wury dan Latifah, dua gadis cantik yang
pandai memainkan rias. Begitu-lah cara Tuhan memberikan keistimewaan kepada
makhluk-Nya.
Mungkin dulu aku berfikir mereka
tidak memiliki cita-cita besar, bodoh-nya aku, mereka bahkan memiliki mimpi dan
cita-cita jauh lebih besar daripada aku. Begitu tertegun hatiku saat Tifa meminta do’a saat melaksanakan
ujian tes masuk UniBraw. Woow. Sebuah cita besar.
Dan akhirnya ia mampu menapakkan
kaki di UB. Di jurusan apa aku lupa. Tapi selamanya aku tak akan lupa, seorang
tuna rungu bermimpi besar, banyak mimpi yang ia perjuangkan, dan sebanyak
itupula ia mampu meraihnya. Sekedar anda ketahui, dia cantik, tetapi terlahir
di keluarga sangat sederhana.
Sungguh, Tuhan telah menjadikan
mereka sebagai pengingat akan nikmat-Nya, yang telah Ia curahkan kepada kita. Masih kurang
bersyukurkah kita?
0 comments:
Post a Comment