Sunday, 5 January 2014

Siapa Narapidana?

Posted By: Unknown - 2:31 pm

Share

& Comment

ilustrasi: narapidana
Satu hal menggelikan saya lihat beberapa waktu lalu, sebuah berita di salah media massa Indonesia. Mereka mengatakan “Israel akan melepaskan 35 –angka pasti saya lupa– narapidana Palestina”. Kontan saya mengerutkan jidat. Secara gestur bahasa, seolah Israel adalah penegak kebenaran, sedang Palestina adalah terdakwa.

Mereka adalah media, penghubung masyarakat dan suatu peristiwa. Apakah mereka tidak tahu, jika Palestina-lah yang menempati Jerusalem berabad-abad lamanya. Siapa Israel?. Mereka adalah perantau dari berbagai negara di dunia yang datang menindas masyarakat pribumi Al Quds.

Semua ini berawal dari sebuah buku zionisme karangan Thedore Hetzel. Seorang wartawan Yahudi berkebangsaan swiss. Ia memprovokasikan sebuah gerakan zion dengan mengangkat isu holocaust untuk menarik simpati masyarakat internasional terhadap nasib bangsa Yahudi.

Sejak akhir perang dunia sampai saat ini, belum tercipta suatu kedamaian di bumi Syam. Zionis terus mengusik ketenangan masyarakat palestina. Mulai dari perluasan pemukiman yahudi, blokade mematikan, sampai kepada kekerasan fisik.

palestian kids, can you see their spirit?
spirit for freedom
Banyak warga Palestina yang membalas perbuatan Zionis tersebut. Karena batu tak mampu merobohkan baja. Akhirnya anak-anak, pemuda maupun dewasa Palestina, banyak yang ditangkap paksa oleh tentara Zionis dan dipenjarakan secara paksa. Ibu, istri, maupun sang anak hanya bisa menangis.

Mereka disana di interograsi dan ditahan laiknya seorang narapidana penjahat perang. Sudah jelas, siapa yang menindas siapa?. Bagaimana bisa orang pribumi ditindas oleh bangsa pendatang. Sayangnya, masyarakat global terlalu menutup mata, tepatnya mengurus masalah internal negara.

Jadi bagaimana perasaan mereka yang memperjuangkan roti, gandum, bangku sekolah, masjid, dan rumah layak huni di negeri sendiri, di tindas oleh bangsa pendatang, dan di luar sana dikatakan sebagai seorang narapidana. Dimanakah peran media sebagai suatu kebenaran yang dapat dipercaya oleh masyarakat?

media and lie
Seperti itu-lah tujuan media dibuat. Mengabarkan beberapa hal yang mengkaburkan. Menyampaikan suatu kepentingan golongan. Bukan suatu keadilan. Cerdas-lah bermedia. Satu hal, do’a kita untuk mereka yang tertindas. Bagaimana mereka tega menindas yang lemah? Padahal kita mendapat cahaya matahari yang sama. Dan perputaran bulan yang sama pula.

Siapa narapidana? Bukan, mereka hanya meminta keadilan dan kebebasan.








“I know, someday we will be free. I’m never have any doubt about it. God, help us, we calling You for freedom. Our dream is just to be free. Yes, just to be free and complete freedam. Now, we can see our dream getting closer, and closer, we’re almost there” Palestine People.

Together we speak for peace, freedom and beatiful world.




About Unknown

Program Studi Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang. Lembaga Pers Mahasiswa Momentum. Rohis Athlas dan INSANI. Sherpa Mapala. Kemendagri BEM KM Undip. Geodet Berbagi. Turun Tangan Semarang. Orang Jawa. Survei Topografi.

0 comments:

Copyright © 2013 Ghostwriter™ is a registered trademark.

Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.