Friday, 20 December 2013

Menelisik Peranan Sarjana di Universitas Riset

Posted By: Unknown - 1:56 pm

Share

& Comment

 "Berita utama di majalah edisi III. terimakasih atas pembelajaran-nya yaa"  
Menelisik Peranan Sarjana di Universitas Riset
Ada berbagai macam kualifikasi sebagai universitas riset yang harus dipenuhi Undip, salah satu diantaranya jumlah mahasiswa program pasca sarjana yang lebih banyak dibandingkan jumlah mahasiswa sarjana. Karena fakta tersebut, wajar bila program pengembangan lebih memprioritaskan program Magister dan Doktornya. Termasuk di dalamnya pengembangan riset. Lalu, dimanakah posisi dan peranan mahasiswa sarjana dalam suatu universitas riset?

Kepala UPPM Fakultas Teknik, Rusnaldy, ST, MT, PhD mengungkapkan bahwa peranan sarjana dalam suatu universitas riset unggul tidaklah ditekankan untuk membuat suatu riset.

“Dalam suatu universitas riset yang unggul, peranan mahasiswa sarjana tidaklah ditekankan untuk melakukan suatu riset. Motor penggerak riset adalah mahasiswa S3, Untuk mahasiswa S1 lebih ditekankan untuk melatih mereka, jika mereka melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, mereka sudah terbiasa dengan atmosfir penelitian,” ungkapnya.

Mahasiswa sarjana memang lebih difokuskan bagaimana caranya menemukan ide-ide dan gagasan yang tercermin dalam tugas akhir atau skripsi. Belum mencapai tahapan bagaimana menerapkan sebuah temuan ke masyarakat.
Rusnaldy menjelaskan bahwa di negara maju, seperti korea, mahasiswa S1 biasanya dibuat berkelompok dan membuat suatu project, kemudian dipamerkan sebagai salah satu syarat kelulusan. Akan tetapi, jika sarjana sudah bisa membuat suatu riset, maka itu menjadi suatu nilai tambah. “Kalau ada mahasiswa sarjana yang sudah bisa menghasilkan suatu riset, maka itu sebuah nilai plus buat mereka,” ujarnya.
Dari situ kemampuan menganalisa seorang sarjana akan turut berkembang. Mengingat jumlah mahasiswa sarjana yang mencapai 39.134 orang atau hampir 7 kali lipat dari jumlah akumulasi  magister dan doktor yang ada di Undip, secara kuantitas saat ini mahasiswa sarjana tetap menjadi elemen penting, setidaknya untuk tujuh tahun kedepan.
Karena sumber daya manusia mahasiswa S3 terbatas, mau tidak mau dosen bertitel Doktor yang mengadakan penelitian harus menggandeng mahasiswa Sarjana untuk membantu menyelesaikannya.
“Yang terjadi saat ini kita (Undip, Red) masih kekurangan mahasiswa Doktor. Jadi dalam menjalankan riset tersebut, peranan mahasiswa Doktor dan Magister sebagian dilakukan mahasiswa sarjana. Jadi, Undip harus menambah program Doktor jika mau menjadi universitas riset,” terang dosen ahli material dan manufacturing Teknik Mesin Undip tersebut.
Terus Berkembang
Khusus di Fakultas Teknik, pergerakan riset mahasiswa sarjana sudah menunjukkan geliat positif. Seperti yang diutarakan Arliandy Pratama Arbad, ketua Forum Studi Teknik (FST) periode tahun 2013. Arbad, begitu ia disapa, mengungkapkan bahwa kecenderungan pertumbuhan minat mahasiswa terhadap riset terus berkembang. “Antusiasme mahasiswa teknik sudah bagus. Peran FST pun sudah bagus, tapi masih perlu dukungan lebih dari birokrasi dan forum studi di masing-masing jurusan,” ungkapnya.
Arbad
Forum studi di masing-masing jurusan sangat diharapkan keberadaannya dan peranannya guna menunjang kesadaran dan kecintaan riset kepada masyarakat teknik secara menyeluruh. Satu hal yang ia keluhkan ialah sulitnya memperoleh literatur seperti jurnal – jurnal ilmiah guna menunjang penelitian yang ia kerjakan.  “terus terang agak sedikit susah mencari literatur seperti jurnal – jurnal ilmiah disini( Teknik )” keluhnya.
Hal ini tentu sangat disayangkan, literatur khususnya jurnal harusnya mudah ditemukan di sebuah universitas riset. Mengingat jurnal merupakan salah satu luaran yang menjadi indikator seberapa besar kualitas riset yang dimiliki.
Contoh Teknik Kimia
Melihat tren beberapa tahun belakangan, perkembangan riset di Jurusan Teknik Kimia terlihat paling menonjol jika dibandingkan jurusan di Fakultas Teknik lainnya. Hal ini diakui oleh Bagus Hario Setiadji, koordinator  UPPM Bidang Penelitian Fakultas Teknik Undip tahun 2012. “Memang sejauh ini Tekim yang terlihat paling bagus di Fakultas Teknik,” ungkapnya.
Dari 13 tim PKM yang beranggotakan mahasiswa Fakultas Teknik dan dinyatakan lolos mewakili Undip di Pimnas yang ke 25 pada tahun 2012 lalu di UMY Yogyakarta, 5 tim diantara melibatkan mahasiswa Teknik Kimia.
Prestasi serupa juga ditunjukkan oleh dosen-dosen dari Teknik Kimia. Dari data dosen berprestasi yang dimiliki Kasubag Kemahasiswaan Fakultas Teknik, Teknik Kimia mendominasi sejak tahun 2007 sampai sekarang. Prestasinya pun beragam, salah satunya ialah dosen berprestasi tingkat nasional.
Pembantu Dekan III Fakultas Teknik saat ini, Prof. Dr. Ir. Abdullah, MS yang memperoleh predikat ketua jurusan berprestasi nasional ranking ke-1 pada tahun 2010, juga berasal dari Teknik Kimia. Terbaru, ia telah memperoleh predikat guru besar, menyusul tiga guru besar yang telah ada sebelumnya.
Nama-nama diatas memilki satu benang merah, yaitu  sama-sama telah memperoleh gelar Doktor, elemen penting dalam perencanaan konsep suatu penelitian. Melihat fakta tersebut tentu mahasiswa Teknik Kimia tidak mengalami kesulitan memperoleh bimbingan dalam riset yang ingin dijalankannya.
Teknik Kimia secara resmi dibuka pada tahun 1965 silam, dari sekian tahun tersebut pembangunan demi pengembangan telah dilakukan di berbagai aspek, termasuk didalamnya pembangunan dan pengembangan fasilitas laboratorium.
   Saat ini Teknik Kimia memiliki 12 laboratorium yang terdiri dari 6 laboratorium instruksional dan 6 laboratorium keahlian. Laboratorium instruksional meliputi Laboratorium Dasar Teknik Kimia I dan II, Mikrobiologi, Proses Kimia, Operasi Teknik Kimia dan Komputasi Proses. Sedang laboratorium keahlian meliputi Teknologi Separasi, Bioproses, Rekayasa Proses dan Energi, Rekayasa Pengolahan Pangan, Pengolahan Limbah, serta Instrumen Analisis.
Dengan kondisi yang kondusif tersebut, secara perlahan akan menumbuh kembangkan kesadaran mahasiswa terhadap riset. Fakta bahwa penelitian dibidang ilmu kimia saat ini cenderung lebih aplikatif turut mendorong berkembangnya iklim riset disana. Beberapa hasil karya merekapun sudah cukup banyak dirasakan manfaatannya.
ilustrasi
Misalnya, Hybrid Drinking Water Machine  yang mampu mengolah air kotor menjadi air minum. Penemuan tersebut akan lebih bisa diterima daripada hasil penemuan berupa data-data yang belum tentu pemanfaatannya.
Satu hal pendukung ialah ikatan alumni yang masih kuat. Tak jarang di sana mahasiswa yang masih aktif maupun yang sudah  lulus yang memiliki prestasi dibidang riset diundang dalam suatu acara sharing pengalaman dan tips bagaimana penelitian yang baik tersebut.

About Unknown

Program Studi Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang. Lembaga Pers Mahasiswa Momentum. Rohis Athlas dan INSANI. Sherpa Mapala. Kemendagri BEM KM Undip. Geodet Berbagi. Turun Tangan Semarang. Orang Jawa. Survei Topografi.

0 comments:

Copyright © 2013 Ghostwriter™ is a registered trademark.

Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.